Pasar Trdisional Bringharjo
Jika Anda ke Jogja tertarik untuk mencari oleh-oleh khususnya batik, Anda boleh menyempatkan waktu untuk mengunjungi sebuah pasar tradisional yang terletak di Jalan Malioboro, dekat dengan benteng Vredeburg. Nama pasar ini adalah Pasar Beringharjo berasal dari kata bering (pohon beringin) dan harjo (kesejahteraan), maksudnya diharapkan lokasi yang dahulunya adalah hutan beringin ini dapat membawa kesejahteraan. Pasar Beringharjo ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata dan sekaligus merupakan pusat kegiatan perdagangan produk batik Yogyakarta, baik yang berupa kain batik ataupun produk garmen batik lainnya seperti, daster, celana pendek, piyama dll. Harganya pun bervariasi dari yang murah hingga yang mahal tersedia disini.
Seperti di pasar tradisional lainnya, untuk berbelanja di pasar Beringharjo ini dibutuhkan kemampuan menawar yang baik atau sering disebut ‘raja tega’. Kita dapat membeli barang dengan harga yang murah, tapi kalau tidak hati2 bisa jadi malah kena lebih mahal lho. Jadi jangan ragu untuk membandingan dengan beberapa penjual yang menjual barang sejenis untuk mengecek harga. Bagi yang tidak memiliki kemampuan menawar kami sarankan berbelanja di Mirota yang dapat dibaca disini. Pasar Beringharjo terdiri dari 3 lantai, dan walaupun pasar tradisional ternyata ada eskalatornya lho.
Di pasar Beringharjo ini kita dapat juga berburu jajanan tradisional yang sudah tidak mudah kita dapati di tempat lain. Juga terdapat kios yang menjual aneka jamu dan rempah-rempah, sehingga menimbulkan aroma yang khas. Di bangunan yang lain terdapat penjual souvenir atau barang untuk oleh-oleh yang dapat dibeli dalam jumlah grosir / lusinan sehingga harganya bisa lebih murah. Tapi ingat harus pandai menawar… Dan juga kita perlu waspada membawa barang berharga kita, jangan sampai kecopetan, maklum suasana pasar cukup ramai dan padat.
Sayangnya untuk mencari tempat parkir di tempat ini cukup sulit, ditambah dengan banyaknya becak yang parkir di sembarang tempat membuat lalu lintas menjadi cukup semerawut, jadi mesti bersabar… Dan untuk parkir cukup mahal, karena langsung dikenakan Rp 5.000 untuk sekali parkir, lumayan mahal untuk sebuah parkir di pasar tradisional. Entah apakah karena mobil saya berpelat “B” ya ? Tapi untuk mencari oleh2, apalagi dalam jumlah yang banyak (lusinan), pasar Beringharjo dapat menjadi sebuah pilihan.
kotajogja.com
Seperti di pasar tradisional lainnya, untuk berbelanja di pasar Beringharjo ini dibutuhkan kemampuan menawar yang baik atau sering disebut ‘raja tega’. Kita dapat membeli barang dengan harga yang murah, tapi kalau tidak hati2 bisa jadi malah kena lebih mahal lho. Jadi jangan ragu untuk membandingan dengan beberapa penjual yang menjual barang sejenis untuk mengecek harga. Bagi yang tidak memiliki kemampuan menawar kami sarankan berbelanja di Mirota yang dapat dibaca disini. Pasar Beringharjo terdiri dari 3 lantai, dan walaupun pasar tradisional ternyata ada eskalatornya lho.
Di pasar Beringharjo ini kita dapat juga berburu jajanan tradisional yang sudah tidak mudah kita dapati di tempat lain. Juga terdapat kios yang menjual aneka jamu dan rempah-rempah, sehingga menimbulkan aroma yang khas. Di bangunan yang lain terdapat penjual souvenir atau barang untuk oleh-oleh yang dapat dibeli dalam jumlah grosir / lusinan sehingga harganya bisa lebih murah. Tapi ingat harus pandai menawar… Dan juga kita perlu waspada membawa barang berharga kita, jangan sampai kecopetan, maklum suasana pasar cukup ramai dan padat.
Sayangnya untuk mencari tempat parkir di tempat ini cukup sulit, ditambah dengan banyaknya becak yang parkir di sembarang tempat membuat lalu lintas menjadi cukup semerawut, jadi mesti bersabar… Dan untuk parkir cukup mahal, karena langsung dikenakan Rp 5.000 untuk sekali parkir, lumayan mahal untuk sebuah parkir di pasar tradisional. Entah apakah karena mobil saya berpelat “B” ya ? Tapi untuk mencari oleh2, apalagi dalam jumlah yang banyak (lusinan), pasar Beringharjo dapat menjadi sebuah pilihan.
kotajogja.com
Post a Comment for "Pasar Trdisional Bringharjo"