Museum Kereta Karaton Yogyakarta
 Tak jauh dari alun-alun utara dan bersebelahan dengan bangunan keraton  Yogyakarta tepatnya di sisi barat keraton terdapat sebuah museum yang  sayang untuk dilewatkan. Museum Keraton Yogyakarta adalah sebuah museum  kecil yang dikelola oleh Keraton Yogyakarta yang menyimpan beberapa  koleksi kereta kencana yang dimiliki keraton, dahulu tempat ini disebut  sebagai garasinya kereta-kereta milik keraton. Biaya masuk untuk  mengunjungi keraton ini adalah sebesar 3000 rupiah per orang plus 1000  rupiah untuk ID foto (bagi yang membawa kamera). Jam buka museum sendiri  mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 16.00. Guide lokal pun  disediakan jika ingin lebih mengetahui lagi tentang informasi koleksi  kereta yang ada di museum ini. Sekali lagi guide di sini sistem bayarnya  seikhlasnya dari si pengunjung. Ada baiknya menyewa guide untuk lebih  mengetahui cerita dan latar belakang kereta yang ada di museum ini.
Tak jauh dari alun-alun utara dan bersebelahan dengan bangunan keraton  Yogyakarta tepatnya di sisi barat keraton terdapat sebuah museum yang  sayang untuk dilewatkan. Museum Keraton Yogyakarta adalah sebuah museum  kecil yang dikelola oleh Keraton Yogyakarta yang menyimpan beberapa  koleksi kereta kencana yang dimiliki keraton, dahulu tempat ini disebut  sebagai garasinya kereta-kereta milik keraton. Biaya masuk untuk  mengunjungi keraton ini adalah sebesar 3000 rupiah per orang plus 1000  rupiah untuk ID foto (bagi yang membawa kamera). Jam buka museum sendiri  mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 16.00. Guide lokal pun  disediakan jika ingin lebih mengetahui lagi tentang informasi koleksi  kereta yang ada di museum ini. Sekali lagi guide di sini sistem bayarnya  seikhlasnya dari si pengunjung. Ada baiknya menyewa guide untuk lebih  mengetahui cerita dan latar belakang kereta yang ada di museum ini.
Semua kereta di sini semuanya memiliki nama tersendiri dan memiliki  fungsi masing-masing. Jadi kereta di sini tak semabranagan digunakan,  biasanya penggunaan kereta tergantung dengan acara yang diselenggarakan  oleh keraton. Di museum ini tersimpan kereta-kereta dari jaman  penjajahan yang sebagian besar tempat pembuatannya dari negara Eropa.  Sangat eksotis melihat mahakarya-mahakarya ini. Sebagian kereta masih  digunakan oleh keraton dalam gelaran-gelaran budaya ketika Keraton  Yogyakarta sedang punya hajatan. Semua koleksi masih terawat dengan  baik. Rata-rata kereta yang ada di sini buatan dari Eropa. Sebagian  kereta sudah mengalami renovasi baik cat maupun bagian interior kereta,  namun sebagian juga masih banyak yang asli.
 Setiap kereta pasti ada tanda khusus seperti negara pembuat yang  terdapat di as roda, tahun pembuatan yang berada di bodi kereta maupun  interiornya, lambang keraton yang menandakan kereta ini milik sultan  yang ke berapa. Ada hal unik di salah satu lambang ini, saat dipotret  tanpa cahaya dan dilihat dengan mata biasa goresan lambang ini tampak  kusam, tapi ketika dipotret dengan menggunakan flash lambang ini terlihat begitu hidup.
Setiap kereta pasti ada tanda khusus seperti negara pembuat yang  terdapat di as roda, tahun pembuatan yang berada di bodi kereta maupun  interiornya, lambang keraton yang menandakan kereta ini milik sultan  yang ke berapa. Ada hal unik di salah satu lambang ini, saat dipotret  tanpa cahaya dan dilihat dengan mata biasa goresan lambang ini tampak  kusam, tapi ketika dipotret dengan menggunakan flash lambang ini terlihat begitu hidup.
Ada yang unik di museum ini karena ada sebuah kereta yang dikeramatkan  dan diberikan sekat khusus yang letaknya dipisahkan dengan kereta-kereta  yang lain. Di antaranya adalah Kereta Garuda Yeksa yang biasa disebut  kereta kencana, karena hiasan yang ada di kereta dini dilapisi oleh emas  dan di atasnya terdapat simbol seperti mahkota yang terbuat dari emas  juga. Kaca yang terdapat hampir di semua kereta terbuat dari kristal.  Kereta lainnya adalah Kereta Roto Praloyo yang digunakan untuk  mengangkut jenazah Sultan dari Keraton menuju Imogiri.
 Ada satu kereta yang diistimewakan di tempat kereta keramat ini, yakni  kereta yang bernama Kanjeng Nyai Jimad. Dari namanya saja sudah istimewa  karena kereta yang lain diberi nama Kyai. Bentuknya sangat indah dan  mirip dengan kereta cinderela yang ada di dongeng-dongeng dengan bagian  depan seperti ada sebuah patung wanita yang menyangga kereta tersebut  dan diberi untaian bunga. Ketika memasuki ruangan di mana kereta ini  diletakkan dan juga saat akan memotret kereta ini di pemandu selalu  memberikan semacam salam sungkem guna meminta izin kepada penunggu  kereta ini. Konon katanya kereta ini hanya digunakan oleh Sultan dan  Kanjeng Ratu Kidul. Hingga saat ini setipa bulan suro kereta ini masih  dijamasi/dibersihkan. Kata pemandu juga tiap memotret kereta ini,  berebeda orang akan berbeda pula hasilnya.
Ada satu kereta yang diistimewakan di tempat kereta keramat ini, yakni  kereta yang bernama Kanjeng Nyai Jimad. Dari namanya saja sudah istimewa  karena kereta yang lain diberi nama Kyai. Bentuknya sangat indah dan  mirip dengan kereta cinderela yang ada di dongeng-dongeng dengan bagian  depan seperti ada sebuah patung wanita yang menyangga kereta tersebut  dan diberi untaian bunga. Ketika memasuki ruangan di mana kereta ini  diletakkan dan juga saat akan memotret kereta ini di pemandu selalu  memberikan semacam salam sungkem guna meminta izin kepada penunggu  kereta ini. Konon katanya kereta ini hanya digunakan oleh Sultan dan  Kanjeng Ratu Kidul. Hingga saat ini setipa bulan suro kereta ini masih  dijamasi/dibersihkan. Kata pemandu juga tiap memotret kereta ini,  berebeda orang akan berbeda pula hasilnya.
Mistik tentang ratu pantai selatan memang masih kental di wilayah  Yogyakarta. Lepas percaya atau tidak tentang cerita tersebut, namun  keindahan kereta-kereta milik keraton ini sayang untuk dilewatkan.
Museum  ini dibuka setiap hari untuk umum dari jam 08.00 s/d 16.00.
Biaya masuk : Rp 3000,00

Post a Comment for "Museum Kereta Karaton Yogyakarta"