Sejarah Berdirinya Masjid Syuhada Kotabaru
www.infokotajogja.com - Sejarah Berdirinya Masjid Syuhada Kotabaru, Masjid Syuhada terletak di jalan I Dewa Nyoman Oka No. 13 Kotabaru, Yogyakarta. Masjid ini berwarna hijau muda di bagian dinding dan hijau tua di bagian kubahnya. Hal yang menyenangkan adalah ketika dapat mampir di masjid ini. Selain kita dapat melaksanakan ibadah, kita juga dapat melihat kegiatan belajar adik-adik lucu yang ada di Kelompok Bermain, TK, maupun SD di kawasan Masjid Syuhada.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Masjid ini, marilah kita simak sejarah berdirinya.
Pada masa penjajahan Belanda, penghuni Kotabaru adalah dari kalangan orang Indonesia yang kelas atas atau kaya serta berpendidikan tinggi. Selain itu juga dihuni oleh orang kulit putih. Lingkungannya bersih, sehat, modern, akan tetapi tidak ada tempat peribadatan untuk umat Islam.
Kemudian ketika diduduki oleh Jepang di awal tahun 1942, semua masyarakat kulit putih dan Belanda dipindah ke luar Kotabaru. Lalu pada masa kemerdekaan RI masyarakat Kotabaru sudah mulai bertambah, yang terdiri dari anggota tentara, pemuda, pelajar yang beragama Islam maka kebutuhan akan tempat Ibadah mulai semakin kuat.
Pada akhir tahun 1949, ketika Ibu Kota RI di Yogyakarta berlangsung perundingan antara delegasi Indonesia dan Belanda di Gravenhage Belanda. Muncul keinginan akan kembalinya Ibu Kota RI dari Jogja ke Jakarta. Oleh karenanya timbul pengharapan adanya suatu peninggalan untuk Jogja. Bangunan peringatan yang sesuai dengan usaha keras dan kesucian perjuangan bangsa Indonesia adalah bukan tugu ataupun patung atau bahkan benda mati lainnya, akan tetapi sebuah Masjid Jami' yang setiap saat dapat digunakan oleh Umat Islam.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Masjid ini, marilah kita simak sejarah berdirinya.
Pada masa penjajahan Belanda, penghuni Kotabaru adalah dari kalangan orang Indonesia yang kelas atas atau kaya serta berpendidikan tinggi. Selain itu juga dihuni oleh orang kulit putih. Lingkungannya bersih, sehat, modern, akan tetapi tidak ada tempat peribadatan untuk umat Islam.
Kemudian ketika diduduki oleh Jepang di awal tahun 1942, semua masyarakat kulit putih dan Belanda dipindah ke luar Kotabaru. Lalu pada masa kemerdekaan RI masyarakat Kotabaru sudah mulai bertambah, yang terdiri dari anggota tentara, pemuda, pelajar yang beragama Islam maka kebutuhan akan tempat Ibadah mulai semakin kuat.
Pada akhir tahun 1949, ketika Ibu Kota RI di Yogyakarta berlangsung perundingan antara delegasi Indonesia dan Belanda di Gravenhage Belanda. Muncul keinginan akan kembalinya Ibu Kota RI dari Jogja ke Jakarta. Oleh karenanya timbul pengharapan adanya suatu peninggalan untuk Jogja. Bangunan peringatan yang sesuai dengan usaha keras dan kesucian perjuangan bangsa Indonesia adalah bukan tugu ataupun patung atau bahkan benda mati lainnya, akan tetapi sebuah Masjid Jami' yang setiap saat dapat digunakan oleh Umat Islam.
Setelah itu pada tanggal 14 Oktober 1949 berdirilah Panitia Pendirian Masjid Peringatan Syuhada yang disingkat menjadi Panitia Masjid Syuhada. Pada tanggal 17 Agustus 1950 dilakukan penetapan garis kiblat Masjid Syuhada oleh KH. Badawi. Kemudian peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, selaku Mentri Pertahanan RI dan Kepala Daerah DIY, yang dilakukan pada tanggal 23 September 1950. Peresmian Masjid Syuhada diadakan pada tanggal 20 September 1952.
Dengan selesainya pembangunan Masjid ini, maka untuk penaggungjawab dan pengelolaan pemakmuran masjid dibentuklah Panitia Masjid Syuhada pada tanggal 14 Oktober 1949 berganti nama menjadi Yayasan Asrama dan Masjid Syuhada (YASMA SYUHADA). www.infokotajogja.com - Sejarah Berdirinya Masjid Syuhada Kotabaru
Dengan selesainya pembangunan Masjid ini, maka untuk penaggungjawab dan pengelolaan pemakmuran masjid dibentuklah Panitia Masjid Syuhada pada tanggal 14 Oktober 1949 berganti nama menjadi Yayasan Asrama dan Masjid Syuhada (YASMA SYUHADA). www.infokotajogja.com - Sejarah Berdirinya Masjid Syuhada Kotabaru
thanks infonya
ReplyDeletewww.carikostjogja.com